Selasa, 10 Juni 2014

Pendidikan Anak Prasekolah


Pendidikan pra
sekolah adalah pendidikan yang diberikan kepada anak-anak balita sebelum masuk sekolah taman kanak-kanak atau pendidikan dasar pertama yaitu sekolah dasar (SD). Sistem pendidikan ini juga sering dinamakan dengan pendidikan usia dini atau PAUD.Mendidik anak sejak dini memang memang perlu melibatkan masyarakat umum bukan sekedar menjadi tugas orangtua semata. Karena rentang usia antara nol hingga enam tahun adalah masa emas dimana otak anak mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pada usia ini anak dengan mudah menyerap berbagai informasi melalui obyek yang dilihat dan diamati. Sebab pendidikan pra sekolah atau PAUD akan mengajarkan pada anak untuk memilih mana info yang boleh dijadikan contoh dan info yang tidak boleh diserap. Sehingga mereka sudah bisa membedakan perbuatan yang baik dan perbuatan yang merupakan pelanggaran serta tidak boleh ketika masuk pada pendidikan dasar pertama.

1)      Ciri Fisik Anak Prasekolah Atau TK
     Anak prasekolah pada dasarnya aktif dan mereka menyukai kegiatan yang melibatkan dirinya sendiri. 
2)      Ciri Sosial Anak Prasekolah atau TK
     Umumnya anak pada tahapan ini memiliki satu atau dua sahabat, tetapi sahabat ini cepat berganti, mereka umumnya dapat cepat menyesuaikan diri secara sosial, mereka mau bermain dengan teman.
3)      Ciri Emosional Anak Prasekolah atau TK
      Anak prasekolah mengekspreseikan emosinya dengan bebas dan terbuka. Sikap marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia tersebut. 
4)      Ciri Kognitif Anak Prasekolah atau TK
   Anak prasekolah umumnya terampil dalam berbahasa. Sebagian dari mereka senang berbicara. Sebaiknya anak diberi kesempatan untuk berbicara, sebagian dari mereka dilatih untuk menjadi pendengar yang baik. 

Yang penting dalam pendidikan anak prasekolah adalah fungsi orangtua dalam mengontrol, menjaga,  dan 
memberi didikan pada anak-anak. Pada umumnya anak-anak prasekolah memiliki kemampuaan sebagai
peniru yang baik seperti teori Bandura (social-learning).    Menurut Bandura proses mengamati dan meniru 
perilaku dan sikap orang lain sebagai model merupakan tindakan belajar. Teori Bandura menjelaskan 
perilaku manusia dalam konteks interaksi timbal balik yang berkesinambungan antara kognitif, perilaku dan 
pengaruh lingkungan. Kondisi lingkungan sekitar individu sangat berpengaruh pada pola belajar social jenis 
ini. Ada dua jenis pembelajaran melalui pengamatan ,Pertama. Pembelajaran melalui pengamatan dapat 
terjadi melalui kondisi yang dialami orang lain. Kedua, pembelajaran melalui pengamatan meniru perilaku 
model meskipun model itu tidak mendapatkan penguatan positif atau penguatan negatif saat mengamati itu
sedang memperhatikan model itu mendemonstrasikan sesuatu yang ingin dipelajari oleh pengamat tersebut
dan mengharapkan mendapat pujian atau penguatan apabila menguasai secara tuntas apa yang dipelajari itu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar