Pendidikan
pra
sekolah adalah
pendidikan yang diberikan kepada anak-anak balita sebelum masuk sekolah taman
kanak-kanak atau pendidikan dasar pertama yaitu sekolah dasar (SD). Sistem
pendidikan ini juga sering dinamakan dengan pendidikan usia dini atau
PAUD.Mendidik anak sejak dini memang memang perlu melibatkan masyarakat umum
bukan sekedar menjadi tugas orangtua semata. Karena rentang usia antara nol
hingga enam tahun adalah masa emas dimana otak anak mengalami perkembangan yang
sangat pesat. Pada usia ini anak dengan mudah menyerap berbagai informasi
melalui obyek yang dilihat dan diamati. Sebab pendidikan pra sekolah atau PAUD
akan mengajarkan pada anak untuk memilih mana info yang boleh dijadikan contoh
dan info yang tidak boleh diserap. Sehingga mereka sudah bisa membedakan
perbuatan yang baik dan perbuatan yang merupakan pelanggaran serta tidak boleh
ketika masuk pada pendidikan dasar pertama.
1) Ciri Fisik
Anak Prasekolah Atau TK.
Anak prasekolah
pada dasarnya aktif dan mereka menyukai kegiatan yang melibatkan dirinya
sendiri.
2)
Ciri Sosial
Anak Prasekolah atau TK
Umumnya
anak pada tahapan ini memiliki satu atau dua sahabat, tetapi sahabat ini cepat
berganti, mereka umumnya dapat cepat menyesuaikan diri secara sosial, mereka
mau bermain dengan teman.
3)
Ciri
Emosional Anak Prasekolah atau TK
Anak
prasekolah mengekspreseikan emosinya dengan bebas dan terbuka. Sikap marah
sering diperlihatkan oleh anak pada usia tersebut.
4)
Ciri
Kognitif Anak Prasekolah atau TK
Anak prasekolah umumnya
terampil dalam berbahasa. Sebagian dari mereka senang berbicara. Sebaiknya anak
diberi kesempatan untuk berbicara, sebagian dari mereka dilatih untuk menjadi
pendengar yang baik.
Yang penting dalam pendidikan anak
prasekolah adalah fungsi orangtua dalam mengontrol, menjaga, dan
memberi didikan pada anak-anak. Pada
umumnya anak-anak prasekolah memiliki kemampuaan sebagai
peniru yang
baik seperti teori Bandura (social-learning). Menurut Bandura proses mengamati dan meniru
perilaku dan sikap orang lain sebagai model merupakan tindakan belajar.
Teori Bandura menjelaskan
perilaku manusia dalam konteks interaksi timbal balik yang berkesinambungan
antara kognitif, perilaku dan
pengaruh lingkungan. Kondisi lingkungan sekitar individu sangat berpengaruh
pada pola belajar social jenis
ini. Ada dua jenis pembelajaran melalui pengamatan ,Pertama. Pembelajaran
melalui pengamatan dapat
terjadi melalui kondisi yang dialami orang lain. Kedua, pembelajaran
melalui pengamatan meniru perilaku
model meskipun model itu tidak mendapatkan penguatan positif atau penguatan
negatif saat mengamati itu
sedang memperhatikan model itu mendemonstrasikan sesuatu yang ingin
dipelajari oleh pengamat tersebut
dan mengharapkan mendapat pujian atau penguatan apabila menguasai secara
tuntas apa yang dipelajari itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar