(Santrock, 2008):
—Keahlian untuk memecahkan masalah (problem solving)
—Kemampuan untuk beradaptasi dan belajar dari pengalaman hidup sehari-hari
Inteligensi adalah keahlian memecahkan masalah dan kemampuan untuk beradaptasi dan belajar dari pengalaman hidup sehari-hari
Binet :
- Kemampuan untuk mengarahkan pikiran dan tindakan
- Kemampuan mengarahkan tindakan bila tindakan tersebut telah dilaksanakan
- Kemampuan untuk mengkritik diri sendiri (autocriticism)
Terman : kemampuan seseorang untuk berpikir abstrak
Thorndike : kemampuan dalam menghubungkan respon tertentu dengan stimulus tertentu
Weschler : kumpulan atau totalitas kemampuan seseorang untuk bertindak dengan tujuan
tertentu, berpikir secara sasional serta menghadapi lingkungan secara efektif
Walters dan Gadner : Serangkaian kemampuan yang memungkinkan individu memecahkan masalah
sebagai konsekuensi eksistensi suatu budaya tertentu
Inteligensi dipisahkan atas 3 macam, yaitu:
—Kapasitas: keseluruhan kemampuan intelektual yang dimiliki seseorang (hal ini sulit untuk diukur)
—Potensi : kemampuan intelektual seseorang yang seharusnya dapat ia tampilkan dan dikembangkan secara maksimal
—Fungsi: penampilan tingkah laku seseorang yang menggambarkan tingkat kecerdasannya. Bila fungsi intelektual ini berkembang secara maksimal maka akan sama dengan potensinya
Teori-Teori Inteligensi
Alfred Binet:–Inteligensi bersifat monogenetik, yaitu berkembang dari satu faktor satuan atau faktor umum (g)
–Inteligensi terus berkembang sejalan dengan proses kematangan seseorang
–Untuk mengetahui seseorang cukup inteligen atau tidak:
-->dapat diamati dari cara & kemampuannya utk melakukan suatu tindakan serta kemampuan mengubah
arah tindakannya itu bila perlu (Arah, Adaptasi dan Kritik)
Spearman
–Tingkah laku didasari oleh dua faktor yg saling berkorelasi, yaitu:
•Faktor umum atau general factor (g)
–Tergantung pada dasar (genetis)
•Faktor-faktor khusus atau special factor (s)
–Dipengaruhi oleh pengalaman (lingkungan, pendidikan)
Thorndike
•Inteligensi terdiri atas berbagai kemampuan spesifik yg diwujudkan sebagai perilaku inteligen.
•Inteligensi diklasifikasikan dalam tiga bentuk kemampuan, yaitu:
–Kemampuan abstraksi, yaitu suatu kemampuan untuk bekerja dengan menggunakan gagassan dan simbol-simbol
–Kemampuan mekanik, yaitu suatu kemampuan untuk bekerja menggunakan alat-alat mekanis dan kemampuan untukmelakukan pekerjaan yang memerlukan aktivitas indera gerak (sensory-motor)
–Kemampuan sosial, yaitu suatu kemampuan untuk menghadapi orang lain di sekitar diri sendiri dengan cara-cara efektif
•Ketiga kemampuan ini tidak terpisahkan secara eksklusif dan juga tidak berkorelasi satu sama lain dalam diri seseorang.
Burt
•Pada individu terdapat faktor g yg mendasari semua tingkah lakunya,serta banyak faktor s.
•Selain faktor g dan s, ia menambahkan faktor ketiga yg disebut dgn faktor c atau common factor
•Faktor c berfungsi pada sejumlah tingkah laku, tetapi tidak pada semua tingkah laku. --> faktor c lebih luas dari faktor s tetapi lebih sempit daripada faktor g.
Thurstone
•Faktor g itu tidak ada, yg ada hanyalah faktor c dan faktor s.
•Inteligensi digambarkan terdiri atas sejumlah kemampuan mental primer (c), yaitu:
–Verbal Comprehension
–Word fluency
–Number
–Space
–Associative memory
–Perceptual speed
–Inductive reasoning
•Faktor c terdiri atas sejumlah faktor s
•Faktor-faktor c tidak terpisah secara eksklusif dan tidak pula independen satu dari yang lain
Guilford
•Sependapat dgn Thurstone bahwa yg pokok itu adalah faktor c, bahkan menurutnya hanya inilah faktor-faktor inteligensi itu.
•Faktor c menurut Guilford berjumlah 120, yg dilihat atas 3 dasar yaitu:
–Proses (operation) = cognition, memory, divergent production, convergent production, dan evaluation
–Isi (content) = figural, symbolic, semantic, dan behavioral
–Hasil (product) = unit, classes, relations, systems, transformations, dan implications
Tidak ada komentar:
Posting Komentar