Pengembangan
kreatifitas dengan pendekatan 4P
1. Pribadi
Kreatifitas
adalah ungkapan keunikan individu dalam interaksi dengan lingkungan. Dari
pribadi yang unik inilah diharapkan timbul ide – ide baru dan produk – produk
yang inovatif.
2. Pendorong
Untuk
mewujudkan bakat kreatif siswa diperlukan dorongan dan dukungan dari lingkungan
(motivasi eksternal) yang berupa apresiasi, dukungan, pemberian penghargaan,
pujian, insentif, dan dorongan dari dalam diri siswa sendiri (motivasi
internal) untuk menghasilkan sesuatu. Bakat kreatif dapat berkembang dalam
lingkungan yang mendukung, tetapi dapat pula dihambat dalam lingkungan yang
tidak mendukung. Banyak orang tua yang kurang menghargai kegiatan kreatif anak
mereka dan lebih memprioritaskan pencapaian prestasi akademik yang tinggi dan
memperoleh rangking tinggi dalam kelasnya. Demikian pula guru meskipun
menyadari pentingnya perkembangan kreatifitas tetapi dengan kurikulum yang
ketat dan kelas dengan jumlah murid yang banyak maka tidak ada waktu bagi
pengembangan kreativitas.
3. Proses
Untuk
mengembangkan kreativitas siswa, ia perlu diberi kesempatan untuk bersibuk
secara aktif. Pendidik hendaknya dapat merangsang siswa untuk melibatkan
dirinya dalam berbagai kegiatan kreatif. Untuk itu yang penting adalah memberi
kebebasan kepada siswa untuk mengekspresikan dirinya secara kreatif. Pertama –
tama yang perlu adalah proses bersibuk diri secara kreatif tanpa perlu selalu
atau terlalu cepat menuntut dihasilkan produk kreatif yang bermakna.
4. Produk
Kondisi
yang memungkinkan seseorang menciptakan produk kreatif yang bermakna adalah
kondisi pribadi dan lingkungan yaitu sejauh mana keduanya mendorong seseorang
untuk melibatkan dirinya dalam proses (Kesibukan , kegiatan) kreatif. Yang
tidak boleh dilupakan adalah bahwa pendidik menghargai produk kreatifitas anak
dan mengkomunikasikannya kepada yang lain, misalnya dengan mempertunjukkan atau
memamerkan hasil karya anak. Ini akan lebih menggugah minat anak untuk
berkreasi.