Rabu, 12 Maret 2014

Mencerdaskan Anak Bangsa Melalui Kemajuan Teknologi

Kemajuan teknologi yang terjadi pada masa sekarang ini terjadi begitu cepat. Pengaruh teknologi sangat mempengaruhi anak bangsa, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Kemajuan tenologi sangatlah banyak misalnya internet, terciptanya alat atau mesin baru, dan masih banyak lagi. Pengaruh internet juga sangat besar untuk pendidikan anak. Anak-anak dapat belajar sendiri tanpa harus ada seorang guru, mereka dapat dengan mudah mencari informasi yang mereka ingin dengan membuka intenet. Tidak hanya anak-anak yang tinggal di perkotaan yang bisa mendapatkan ilmu bahkan anak-anak yang ada di pedalaman dapat mendapatkan informasi tentang dunia luar. Mungkin kita pernah mendengar slogan yang menyatakan " Buku adalah jendela dunia", slogan itu juga akan berlaku untuk teknologi. Dengan teknologi kita bisa melihat dunia luar, mendapatkan informasi, mendapatkan pelajaran yang belum kita ketahui, atau mungkin mempermudah kita melakukan sesuatu. Sangatlah mudah untuk mengakses internet sehingga terkadang dapat disalahgunakan oleh anak-anak, misalnya anak tersebut mengakses video atau informasi yang seharusnya belum boleh mereka lihat , bisa saja mereka mempraktekannya pada diri mereka .  Hal ini dapat terjadi karena kurangnya pemahaman akan apa yang mereka dapatkan sehingga mereka tidak tau mana yang salah dan benar. Seperti teori Albert Bandura , anak-anak melakukan pembelajaran kognitif yaitu melakukan sebuah pengamatan dari model lalu mereka meniru apa yang dilakukan oleh model. Oleh karena itu, anak perlu mendapatkan bimbingan dari penggunaan teknologi supaya tidak terjadi penyalahgunaan teknologi. Anak bangsa bisa cerdas karena kemajuan teknologi tapi di perlukan juga bimbingan dari pemakaian internet.Akibat kemajuan teknologi, banyak permainan-permainan kreatif dan menantang yang ternyata banyak disukai oleh anak-anak. Dan hal ini secara tidak langsung sangat menguntungkan untuk anak-anak karena sangat memberi pengaruh terhadap tingkat kreativitas anak. Teknologi juga mementingkan kemampuan berpikir rasional – menentukan tujuan, mengabaikan informasi yang tidak penting, dan mengecek kemajuan dari langkah-langkah yang sudah ditetapkan. Cara berpikir sistematis dan bertujuan menjadi sangat popular akhir-akhir ini. Kemampuan berpikir sistematis dan bertujuan sangat sulit dilakukan bagi anak usia di bawah tujuh atau delapan tahun. Anak mudah beralih pusat perhatian saat mengerjakan tugas. Anak juga mengalami kesulitan untuk dapat memantau kemajuannya (masih sulit melakukan evaluasi diri secara mandiri). Teknologi moderen melupakan kelebihan dari pendekatakan yang dilakukan anak saat belajar – pemikiran yang terbuka dari anak yang kaya dan penuh variasai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar