Kelompok 13
Ketua: Akhlak Kazimi 12-103
Anggota: -Nova Hardiyanti Pane 13-009
-Syafira Hairy Sani 13-107
-Salshabilla Utari 13-129
Ketua: Akhlak Kazimi 12-103
Anggota: -Nova Hardiyanti Pane 13-009
-Syafira Hairy Sani 13-107
-Salshabilla Utari 13-129
-Grace Irna Natalia 13-133
Sezaman dengan Piaget, Vygotsky menulis di Uni Soviet selama 1920-an dan 1930-an. Namun, karyanya baru dipublikasikan di dunia Barat pada tahun 1960-an. Sejak saat itulah, tulisan-tulisannya menjadi sangat berpengaruh. Vygotsky adalah pengagum Piaget. Walaupun setuju dengan Piaget bahwa perkembangan kognitif terjadi secara bertahap dan dicirikan dengan gaya berpikir yang berbeda-beda, tetapi Vygotsky tidak setuju dengan pandangan Piaget bahwa anak menjelajahi dunianya sendirian dan membentuk gambaran realitas batinnya sendiri.Sementara Piaget lebih menekankan pada aspek biologis dari perkembangan seorang anak, Vigotsky lebih berkonsentrasi pada kebudayaan.
Sezaman dengan Piaget, Vygotsky menulis di Uni Soviet selama 1920-an dan 1930-an. Namun, karyanya baru dipublikasikan di dunia Barat pada tahun 1960-an. Sejak saat itulah, tulisan-tulisannya menjadi sangat berpengaruh. Vygotsky adalah pengagum Piaget. Walaupun setuju dengan Piaget bahwa perkembangan kognitif terjadi secara bertahap dan dicirikan dengan gaya berpikir yang berbeda-beda, tetapi Vygotsky tidak setuju dengan pandangan Piaget bahwa anak menjelajahi dunianya sendirian dan membentuk gambaran realitas batinnya sendiri.Sementara Piaget lebih menekankan pada aspek biologis dari perkembangan seorang anak, Vigotsky lebih berkonsentrasi pada kebudayaan.
Vygotsky memberikan pandangan berbeda dengan Piaget
terutama pandangannya tentang pentingnya faktor sosial dalam perkembangan anak.
Vygotsky memandang pentingnya bahasa dan orang lain dalam dunia anak-anak.
Meskipun Vygotsky dikenal sebagai tokoh yang memfokuskan kepada perkembangan
sosial yang disebut sebagai sosiokultural, dia tidak mengabaikan individu atau
perkembangan kognitif individu.
Menurut Vygotsky ada tiga klaim dalam inti pandangan (1) keahlian kognitif anak dapat dipahami apabila dianalisis dan diinterprestasikan secara developmntal; (2) kemampuan kognitif dimediasi dengan kata, bahasa, dan bentuyk dikursus, yang berfungsi sebagai alat psikologis untuk membantu dan mentransformasi aktivitas mental; dan (3) kemampuan kognitif berasal dari relasi sosial dan dipengaruhi oleh latarbelakang sosiokultural.
Menurut teori Vygotsky, Zone of proximal developmnet
merupakan celah antara actual development dan potensial development, dimana
antara apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa
dan apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang dewasa atau
kerjasama dengan teman sebaya.Maksud dari ZPD adalah menitikberatkan ZPD pada
interaksi sosial akan dapat memudahkan perkembangan anak. Teori Vygotsky yang lain adalah “scaffolding“.
Scaffolding merupakan suatu istilah pada proses yang digunakan orang dewasa
untuk menuntun anak-anak melalui Zone of proximal developmentnya.Scaffolding adalah memberikan kepada seseorang anak sejumlah
besar bantuan selama tahap - tahap awal pembelajaran dan kemudian mengurangi
bantuan tersebut dan memberikan kesempatan kepada anak tersebut mengambil alih
tanggung jawab yang semakin besar segera setelah ia mampu mengerjakan sendiri.
Pengalaman hidup saya yang berkaitan dengan teori Vygotsky adalah ketika saya berada di bangku sekolah, baik SD, SMP, atau SMA. Ketika saya sebagai siswa diberikan tugas untuk
mengerjakan pekerjaan di sekolah sendiri, terkadang perkembangan saya akan berjalan lambat. Untuk memaksimalkan perkembangan, saya sebagai siswa seharusnya
bekerja dibantu dengan instruktur yang mampu dan terampil yang dapat memimpin saya secara sistematis
dalam memecahkan masalah yang lebih kompleks.Ketika saya diberikan tugas yang baru, maka orang yang lebih ahli menggunakan instruksi langsumg. Saat kemampuan saya sebagai murid meningkat, maka semakin sedikit bimbingan dari instruksi yang diberikan.
Contoh pengalaman lain yang berkaitan dengan teori tersebut adalah saat saya tergabung dalam suatu kelompok menari. Saat gerakan dan koreografi yang diberikan instruktur saya sangat sulit, maka beliau membantu saya dengan memberikan gerakan pelan-pelan atau step by step bahkan terkadang instruktur saya berada dibelakang saya untuk membantu saya mengendalikan tubuh saya. Setelah saya mampu menari dengan lebih baik maka bimbingan yang diberikan beliau semakin sedikit.